Senin, 24 Januari 2022

Dampak positif dan negatif

 Dampak Modernisasi di Bidang Politik dan Ideologi

Beberapa dampak yang bisa kita lihat dari adanya modernisasi di masyarakat, mulai dari dampak positif dan negatif, yaitu sebagai berikut :

Dampak Positif

Ada beberapa pengaruh atau contoh dampak dari suatu modernisasi di kehidupan masyarakat yaitu mulai dari :

1. Dapat memberikan pengetahuan dan meningkatkan akan kesadaran masyarakat terhadap politik ataupun demokrasi.

Akiba adanya kemudahan dalam mengakses berbagai informasi di media sosial, portal berita, dan berbagai kanal media lainnya. 

Membuat masyarakat punya pilihan yang banyak untuk mendapatkan pengetahuan seputar politik, ideologi dan demokrasi yang sedang terjadi di negaranya tersebut. 

Dengan akses informasi yang didapat maka masyarakat akan mudah dalam mempelajari, dan mengenal misalnya Pemilihan Umum atau Pemilu, mengenal Politisi, dan elit politik lainnya. 

Begitu juga masyarakat dapat menyampaikan saran, masukan, dan aspirasi mengenai berbagai hal yang ada di masyarakat.

Kepada para pemangku kepentingan untuk mengambil kebijakan yang membuat manfaat kepada masyarakat luas.

2. Dapat mempermudah, mempercepat suatu kerjasama antar negara, melalui kerjasama bilateral, maupun multi.

Banyak negara di dunia yang tergabung dalam asosiasi atau perkumpulan untuk melakukan kerjasama yang menguntung antara ke dua belah pihak.

Melalui berbagai lobi politik. Serta pertemuan pertemuan dunia yang juga dilakukan dalam pengambilan kebijakan dunia.

Sebut saja seperti pasar bebas, yang menjadi produk adanya modernisasi karena keterlibatan politik di dalamnya. 

Dan masih banyak lagi dampak positif dari adanya modernisasi di bidang politik maupun ideologi pada suatu negara. 

3. Dapat menegakannya nilai nilai dari demokrasi yang ada 

4. Begitu juga dalam upaya meningkatkan suatu hubungan diplomatic antara negara di dunia akibat adanya modernisasi tersebut.

5. Akan mendorong adanya suatu konsolidasi demokrasi di banyak negara yang dilakukan, dan mendapatkan dukungan dari negara sahabat atau negara lainnya.

6. Pemerintah dapat langsung berinteraksi dan mengambil tindakan dengan adanya modernisasi karena akses di media sosial begitu cepat.

Maka ketika ada isu yang viral maka pemerintah atau negara mesti cepat hadir dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatnya. 

Kita sendiri pasti sudah menyaksikan bagaimana pengaruh yang besar akan media sosial atau modernisasi ini sehari harinya.

Yang membuat pemerintah membuat media sosial untuk mempermudah komunikasi dan menyampaikan informasi kepada khalayak banyak.

Serta merespon apa yang menjadi keluhan warga kepada pemimpinnya, seperti bupati, wali kota, gubernur, bahkan hingga presiden sekalipun.

7. Dapat mempermudah layanan publik kepada masyarakat, misalnya pelayanan administrasi yang kian simpel, fleksibel, dengan bantuan aplikasi dan dunia digital yang ada. 

Dampak Negatif

Ada beberapa pengaruh atau contoh dampak dari suatu modernisasi di kehidupan masyarakat yaitu mulai dari :

1. Dimana negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam suatu proses pembangunan di negara tersebut.

Semua orang bisa dan mampu dalam ikut serta memberikan pembangunan yang ada di masyarakat, tanpa keikutsertaan negara.

2. Akan menimbulkan kebebasan terhadap demokrasi itu karena masyarakat ingin mendapatkan akses, dan menyampaikan kritik dengan terbuka.

Tanpa adanya batasan, pengekangan oleh negara yang dipegang para penguasa atau elit politik. Maka hal ini tentu akan menimbulkan gelombang akan kebabasaan tersebut. 

3. Dapat memberikan ancaman terhadap demokrasi atau ideologi yang digunakan oleh negara, karena masyarakat mendapatkan akses informasi mengenai ideologi lainnya.

Yang bisa saja dianggap cocok untuk diterapkan di negaranya, sehingga membuat masyarakat melakukan pembrontakan untuk merubah ideologi tersebut. 

4. Dapat menghilangkan dan melunturkan ideologi suatu negara, misalnya saja di Indonesia, bagaimana ideologi Pancasila sudah jarang diterapkan.

Bahkan dilupakan sebagai suatu dasar pedomanan dan pandangan falsafah bangsa yang tidak diterapkan dalam kehidupan sehari hari di masyarakat. 



Dampak Positif Globalisasi di Bidang Pendidikan


Dengan adanya contoh yang sudah dijelaskan di atas, kita dapat mengambil beberapa dampak positif globalisasi tersebut. 


Contohnya sebagai berikut. 


- Kemudahan mengakses internet untuk menunjang kegiatan belajar. 


- Ilmu pengetahuan bisa diakses oleh berbagai jenjang pendidikan, tanpa harus membatasinya. 


Baca Juga: Bisa Tahu Berbagai Budaya Luar Negeri, Ini Dampak Positif Globalisasi


Contohnya, ketika seorang siswa Sekolah Dasar tertarik dengan pelajaran sains yang berhubungan dengan kimia yang belum dipelajari di jenjangnya, maka ia bisa mengaksesnya tanpa batasan di internet.


- Memicu kreativitas siswa dan mendukung perkembangan pengetahuan siswa. 


- Lebih mudah belajar bahasa asing, karena harus mencari referensi bacaan ilmu pengetahuan dari negara lain. 


- Adanya kesempatan untuk memiliki prestasi di kancah internasional, dengan hak kemudahan teknologi yang sama antara manusia satu dengan yang lain


Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Pendidikan

Walaupun banyak dampak positif yang bisa dirasakan dari adanya globalisasi di bidang pendidikan, tidak menutup kemungkinan akan dampak negatifnya. 

Berikut ini contoh dampak-dampak negatifnya. 

- Sistem e-learning belum bisa berjalan sesuai dengan tujuan utama, karena siswa belum siap. 

- Karena kemudahan akses internet, pelajar bisa terpengaruh hal lain selain pendidikan yang bisa diakses dengan mudah.


- Mudahnya budaya negara lain masuk ke negara sendiri melalui akses internet, membuat tergerusnya kebudayaan lokal. 

- Siswa terbiasa mengandalkan tradisi serba cepat dan instan, tanpa membuktikan kebenaran informasi. - Masih banyak daerah yang belum terjangkau internet stabil, sehingga tidak mudah melakukan sistem pendidikan e-learning.

Sistem pendidikan e-learning membuat siswa yang membutuhkan bantuan guru untuk mengerti pelajaran menjadi kesulitan memahami pelajaran. 

Nah, itulah dampak positif dan negatif adanya globalisasi di bidang pendidikan


Dampak Positif Globalisasi di Bidang Ekonomi


Berikut ini beberapa dampak positif globalisasi di bidang ekonomi:


1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi


Pasar internasional akan membuka peluang yang lebih besar bagi tiap negara untuk lebih berkembang. Hal itu disebabkan karena pasar global menyediakan akses yang lebih mudah pada modal, teknologi, manusia, pasar ekspor yang lebih besar, dan impor yang lebih murah.


Dengan menjadi bagian di pasar global, sebuah negara akan menjadi bagian atas produksi internasional dan rantai pasokan yang menjadi saluran utama perdagangan.


Dampak positif atas pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh Cina dan India. Penelitian berjudul “Trade and Poverty in the Poor Countries" dalam jurnal The American Economic Review (2002) membandingkan keadaan Cina dan India sebelum dan setelah meningkatkan integrasi ekonomi dalam lingkup internasional.


Cina dan India mengalami peningkatan ekonomi yang besar dalam kurun waktu 1980-2000. Padahal, tiga dekade sebelumnya (1950-1980), angka kemiskinan di India mencapai sekitar 55 persen tanpa pernah mengalami penurunan.


Baca juga:Prinsip dan Tujuan Ekonomi Syariah serta KarakteristiknyaFaktor Penyebab Globalisasi serta Dampak Positif dan Negatifnya


2. Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat


Semakin banyaknya perusahaan global akan berpengaruh terhadap permintaan pasar kerja yang menuntut kualitas tinggi dari para pekerja. Buruh dengan tingkat keterampilan tinggi akan mendapat gaji yang sesuai pula.


Gaji yang bagus akan berdampak positif pada kesejahteraan buruh. Fredrik Erixon dalam The Economic Benefits of Globalization for Business and Consumers (2018) berpendapat bahwa tenaga kerja di era globalisasi menjadi lebih bersemangat, lebih dihargai, dan merasa lebih aman.


3. Terciptanya Bisnis e-Commerce


Bisnis e-commerce adalah bisnis transaksi jual beli melalui internet. Bisnis ini muncul sebagai respons atas perkembangan teknologi dan perubahan kebiasaan manusia yang menginginkan kemudahan dalam segala bidang.


Kemunculan bisnis e-commerce akan menguntungkan beberapa pihak, yakni penjual yang dimudahkan dalam memasarkan produk, tenaga kerja yang mendapat kesempatan kerja baru, dan pembeli yang dimudahkan dalam proses transaksi.


Baca juga:Dampak Positif-Negatif Globalisasi di Bidang Sosial BudayaFaktor-Faktor Pendorong Globalisasi Ekonomi & Contohnya


4. Meningkatkan Nilai Ekspor dan Impor


Pasar global membuat ketersediaan sebuah barang dapat dimiliki oleh seluruh negara secara transnasional melalui ekspor dan impor. Ekspor adalah pengiriman komoditas ke luar negeri sedangkan impor adalah pengiriman barang dari luar negeri ke dalam negeri.


Di Indonesia, selama tahun 1978-2015, nilai ekspor dan impor yang selalu mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif pada tinggi mampu membuat neraca perdagangan yang hanya mengalami defisit pada periode 2012-2014.


Baca juga:Bagaimana Dampak Budaya Asing dalam Era Globalisasi di Indonesia?Lokasi Terusan Suez dan Mengapa Penting Bagi Perdagangan Dunia?


Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi


Berikut ini beberapa dampak negatif globalisasi di bidang ekonomi:


1. Ketimpangan Pendapatan


Meskipun aktivitas ekonomi telah meningkat tajam akibat pasar global, namun hal tersebut pasar global justru memberi dampak negatif pada pendapat negara.


Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development dalam Trade and Environment Review 2009/2010 (2009:5) oleh United Nations menyimpulkan bahwa 23 negara dunia cenderung mengalami kesenjangan pendapatan pada 2000-an dibandingkan era 1980-an saat globalisasi ekonomi belum terlalu berkembang.


Kekayaan hanya bertambah dan dinikmati oleh 10 persen rumah tangga terkaya di sebuah negara. Labour Organization’s World of Work Report 2008 dalam artikel yang sama melaporkan, awal 1990-an hingga 2000-an, saat pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan, pendapatan rumah tangga dengan penghasilan tinggi meningkat lebih cepat daripada rumah tangga berpenghasilan rendah.


2. Monopoli dan Oligopoli di Tingkat Global


Monopoli adalah sebuah kondisi di mana pasar hanya dimiliki oleh satu penjual, sementara oligopoli adalah kondisi pasar yang hanya dipunyai oleh segelintir pihak.


Dikutip dari artikel “Emerging Oligopolies in Global Markets: Was Marx Ahead of His Time?" dalam Journal of Management Policy and Practice (2013), monopoli adalah akibat dari evolusi kapitalisme di Amerika Serikat yang berlangsung akhir 1800-an hingga awal 1900-an. Kala itu, undang-undang yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan persaingan dan mengatur monopoli.


Tanpa adanya sebuah badan yang memantau persaingan global, konsentrasi kekuasaan dapat menimbulkan monopoli dan oligopoli di tingkat global.


Robert W. McChesneY dalam pengantar buku Memeras Rakyat: Neoliberalisme dan Tantangan Global (2005:XV) karya Noam Chomsky menyatakan bahwa globalisasi memudahkan perusahaan dan konglomerat mendominasi perekonomian negara di seluruh dunia.


Baca juga:Apa Itu Ketimpangan Sosial dan Contohnya dalam Kajian SosiologiBentuk Ketimpangan Sosial dan Dampak Kesenjangan di Berbagai Sektor


3. Penurunan Standar Lingkungan


Persaingan di antara negara berkembang untuk menarik investasi asing berakibat pada pengabaian atas syarat-syarat dalam melakukan investasi asing, yakni dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, kesehatan, dan keselamatan.


Penelitian Sri Wartini berjudul "The Impacts of Foreign Direct Investment to The Environment in Developing Countries: Indonesian Perspective" yang terhimpun Jurnal Hukum Internasional (2016) menyatakan bahwa investasi asing telah meningkatkan pencemaran lingkungan yang dapat berakibat pada kesehatan manusia di negara-negara bekembang.


4. Produk Lokal Kalah Saing


Produk lokal kalah bersaing dengan produk impor karena beberapa alasan, antara lain pengemasannya yang kurang menarik, harga yang lebih tinggi, dan kualitas rendah.


Survei JakPat dalam laporan "Preference for Local vs Imported Products" mengungkapkan, dari 10 produk yang terdiri atas baju, televisi, komputer, ponsel, mobil, alat olahraga, kosmetik, sepatu, kamera, dan peralatan elektronik, Indonesia hanya menguasai empat pasar, yakni baju, kosmetik, baju, dan alat olahraga.


Jika hal ini terus terjadi, maka tak hanya menyebabkan penjualan produk menurun, namun juga dapat mematikan pasar barang lokal