Selasa, 13 Juli 2021

Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan bahan kayu (misalnya ranting, papan, dan balok), bambu, dan atau rotan

Mengenal Jenis Kayu, Bagian Kayu, Sifat Kayu, dan Karakter Kayu

Mengenal Jenis Kayu, Bagian Kayu, Sifat Kayu, dan Karakter Kayu. Sifat-sifat umum kayu Kayu berasal dari berbagai jenis yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat kayu tersebut meliputi sifat fisik, sifat mekanik, dan sifat kimia. Akan tetapi ada beberapa sifat umum yang dimiliki semua jenis kayu, yaitu:

  • Semua batang pohon memilik pertumbuhan dan pengaturan vertikal, sifat pertumbuhan dan pengaturan simetri radial.
  • Kayu tersusun dari sel-sel, setiap dinding selnya tersusun dari senyawa karbihydrat yaitu lignin.
  • Kayu mempunyai sifat yang berlainan pada arah tangensial, arah radial maupun arah axial, yang sering disebut dengan anisotropik kayu.
  • Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu mampu melepaskan dan menghisap air, sesuai dengan kelembaban dan suhu lingkungannya.
  • Kayu dapat rusak oleh serangan serangga dan jamur.
  • Kayu memiliki sifat khas yang tidak bisa ditiru oleh bahan lain. Sifat fisik kayu yang dimaksud adalah berat jenis, kelas kuat, kelas awet, dan penyusutan. Sifat mekanik atau keteguhan kayu merupakan salah satu sifat penting yang dapat dipakai untuk menentukan kegunaan suatu jenis kayu.
bagian kayu
bagian kayu

Sifat kimia yang dimaksud adalah komponen utama kayu terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, zat ekstraktif, dan abu. Selulosa merupakan bagian terbesar yang terdapat dalam kayu, yaitu berkisar antara 39 – 55 %, kemudian lignin 18 – 33 %, pentosan 21 – 24 %, zat ekstraktif 2 – 6 %, dan abu 0,2 – 2 %.

 

Struktur Kayu

Kulit Kayu, terdapat pada bagian paling luar pada batang. Kulit kayu terdiri dari kulit luar dan kulit dalam. Kulit luar yang mati berfungsi sebagai pelindung jaringan yang lain yang letaknya di dalam. Kulit dalam berfungsi sebagai transportasi hasil fotosintesis dari daun.

Kambium, merupakan satu lapisan sel yang bertugas membentuk sel-sel baru. Ke arah dalam membentuk kayu, ke luar membentuk kulit baru.

Kayu Gubal, adalah bagian kayu yang masih hidup. Umumnya berwarna lebih muda dan terang. Kayu gubal berfungsi sebagai saluran bahan makanan dari akar ke daun untuk diolah lebih lanjut dan sebagai penyimpan cadangan makanan.

Kayu Teras, adalah kayu yang sudah mati. Umumnya berwarna lebih gelap dan mengandung ekstraktif. Untuk kayu yang ekstraktifnya bersifat racun terhadap orgnisme perusak kayu, kayu teras menjadi lebih awet dibanding kayu gubal.

Hati Kayu, terletak pada pusat lingkaran tahun. Merupakan kayu awal yang dibentuk oleh pohon bersifat lunak dan rapuh.

Jari-Jari Kayu, merupakan jalur-jalur sel kayu dari pusat lingkaran ke arah kulit pohon. Tersusun atas sel-sel kayu yang berbaring. Berfungsi sebagai saluran makanan ke arah radial.

Lingkaran Tahun, terlihat sebagai lingkaran-lingkaran yang mengelilingi hati kayu. Perbedaan pertumbuhan pada musim penghujan dan musim kemarau terlihat pada perbedaan besarnya sel-sel yang dibentuk. Pada musin kemarau, sel yang dibentuk lebih kecil dengan dinding sel yang lebih tebal dibanding dengan sel-sel yang dibentuk pada musim penghujan.

Sel Kayu, beberapa jenis dan pola susunan sel serta pengaturannya dalam kayu akan mempengaruhi sifat-sifat kayu. Ada beberapa perbedaan penting dalam sel kayu berdaun jarum & kayu berdaun lebar.

 

Berat Jenis Kayu

Yang dimaksud berat jenis kayu adalah perbandingan berat dan volume kayu dalam keadaan kering udara dengan kadar air kesetimbangan kayu di sekitar (untuk Indonesia rata-rata 14 %).

Nilai berat jenis kayu adalah nilai rata-ratanya, tetapi untuk memperoleh gambaran mengenai variasi berat jenis kayu dalam tiap jenis kayu , di antara tanda kurung dicantumkan juga nilai minimum dan maksimum empiris yang telah dilakukan pengamatan pada kayu tersebut.

Misalnya :

Berat jenis kayu Jati ditulis sebagai berikut : 0,67 ( 0,62 – 0,75 )

Berat jenis kayu Durian ditulis sebagai berikut : 0,61 ( 0,63 – 0,66 )

Berat jenis kayu Keruing ditulis sebagai berikut : 0,90 ( 0,84 – 0,96 )

Berdasarkan berat jenisnya, ada beberapa istilah kelompok kayu,
sebagai berikut:

  • Ringan, bila berat jenis kayu lebih kecil dari 0,60.
  • Sedang (agak berat), bila berat jenis antara 0,60 – 0,75
  • Berat, bila berat jenis antara 0,75 – 0,90.
  • Sangat berat, bila berat jenis lebih besar dari 0,90.
  • Terapung, bila berat jenis lebih kecil dari 1.
  • Melayang, bila berat jenis sama dengan 1.
  • Tenggelam, bila berat jenis lebih besar dari 1.

 

Kelas Kuat kayu

Sifat kelas kuat kayu ini adalah berbanding lurus dengan berat jenis kayu, maksudnya adalah kayu yang mempunyai berat jenis yang besar biasanya mempunyai kelas kuat yang besar pula. Keterangan mengenai kelas kuat kayu dicantumkan di belakang berat jenis kayu menggunakan angka Romawi.

Kelas kuat kayu di Indonesia dikelompokan menjadi 5 kelas kayu yang ditetapkan menurut berat jenis kayu dengan metode klasifikasi sebagai berikut dalam tabel di bawah ini :

kelas kuat kayu
kelas kuat kayu

 

Kelas awet Kayu

Keawetan kayu dibagi menjadi 5 kelas awet berdasarkan perkiraan lama pemakaian kayu pada berbagai keadaan serta perkiraan ketahanannya terhadap serangan serangga, kecuali terhadap perusak kayu binatang laut (marine borer).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar